Selasa, 24 Juli 2012

Saat Aku Merasa Asing….


Aku fikir,,, Aku merasa asing dirumah ini..
Terlalu aneh untuk aku ucapkan, entah benar demikian atau tidak. Namun mungkin itu sedikit kalimat yang dapat menggambarkan perasaan aku saat ini.
sudah cukup lama aku disini. Belajar banyak hal dan kenal dengan banyak hal pula. Dari seorang yang mungkin bisa dibilang bodoh, hingga kini menjadi cukup pintar. Terlalu berlebihankah bila dikatakan demikian?
Tapi itu tidak masalah, memang demikian adanya, dan terserah orang mau berpedapat apa, hanya mengatakan apa yang aku fikirkan saja, bebas bukan? Ya ini adalah negara demokrasi, aku bebas mengungkapkan apapun selama tidak melanggar norma.
Dan aku rasa bodohnya aku dulu hingga aku menjadi pintar kini, walaupun bukan pintar secara akademik yang mungkin kata orang apa yang jadi pintarnya aku kini bukan lah sebuah kepintaran. Tapi itu sangat luar biasa, dan aku rasa ini adalah sebuah prestasi. That’s Right…
Sekarang aku masih duduk, terdiam, berfikir, merasakan banyak kekesalan, bahkan menangis karena dan di rumah ini, rumah yang sudah dua tahun lebih aku tinggali. Rumah yang dulu aku sangat menyukainya dan bermimpi banyak tentangnya. Tapi aku rasa kini tidak lagi. Tanya kenapa? Akupun tidak tau kenapa.
Apakah aku telah jatuh cinta pada yang lain?
Terlalu munafik, begitu mudahkah aku berpaling?
Tidakkkkk !!!!!
Bukan demikian kawan ! Aku hanya tak mengerti sekarang, apa yang sedang terjadi dengan rumah ini, keadaannya pun aku tak tau. Aku bak penghuni tanpa jiwa dirumah ini. Jangan Tanya pergi kemana jiwaku itu! Mungkin sedikit demi sedikit sudah tererosi oleh derasnya arus masalah, masalah yang hanya aku menganggap itu masalah. Atau jiwaku itu sudah terbang keujung bumi ini. Kasihan bukan ??? Bukankah kali ini aku sangat lucu? Walau aku tau kamu mungkin takkan tertawa mendengar ini.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Rumah ini begitu cepat berubah dan aku tak tau apa yang membuat semua berubah. Hanya kebingungan yang kian hari kian menyelimuti, seiring dengan munculnya sebuah prasangka dalam diriku, yang walaupun aku tau itu sangatlah tidak baik.  Aku tak menginginkan semua ini, rasa yang mungkin takkan orang terima, dan terlalu absurd untuk dijelaskan.
Tapi bolehkah aku pergi ? ……………
Aku tak ingin hanya jadi pajangan saja disini, pajangan yang tak indah dan bahkan tak ada penghuni lain yang ingin meliriknya sedikitpun. Pajangan yang mungkin tak dapat memberi manfaat apa-apa bagi sebagian orang. Sedikit mungkin yang mearasakan manfaat dengan adanya pajangan itu.
Tapi, Aku selalu berfikir, tidak ada benda atau hal apapun yang tidak bermanfaat kawan. Itu hanya menurut aku saja, apakah orang lain berfikir yang sama ? Entahlah ! Hidup ini terlalu penuh dengan banyak warna, unik katanya. Apalah artinya itu, aku tidak peduli !
Hanya ingin tetap berfikir dan melangkah sebagaimana harusnya diriku. Walaupun harus sendiri.
Terlalu jauh aku bercerita, maaf..
Aku ingat saat dulu aku masih bocah disini, dipanggil dengan sebutan “de”. Menurutku itu sangat menyenangkan, Nampak aku adalah adik kesayangannya (lebay.com). Kini lain, aku sudah jadi tetuah disini, maksudnya orang yang dituakan, pemimpin juga katanya. Sudah gilirannya beraksi, sudah harus membimbing penghuni baru rumah ini. Dan aku pun akan memanggilanya demikian, “de…”.
Ya mereka akan belajar banyak hal juga disini, seperti aku dulu. Aku ingin itu juga, aku ingin belajar juga. Tapi rasanya tak ada ruang yang tersisa untukku belajar di rumah ini. Bolehkan aku pergi kerumahku yang lain. Tahukah kamu? aku punya rumah lain kawan. Rumah dengan sedikit penghuni, penuh kerancuan dan sering membuat aku menjadi gila pula. Tapi aku sangat menyukai rumah itu, sangat sangat suka. Aku mengenalnya lebih dari mengenalmu. Maaf, aku juga lebih mencintainya dari pada kamu. Sungguh maaf.
Tenang, aku takkan pergi dari sini, setakbergunapun aku disini, walau jiwaku telah pergi entah kemana. Walaupun cintaku padamu tidak lebih besar dari cintaku padanya. Aku akan tetap disini. Belajar untuk mengerti kamu lagi, walaupun banyak hal yang sudah aku lewatkan tentang kamu. Walaupun kamu sudah terasa asing bagiku. Aku akan tetap disini, bukan karena aku ingin benar-benar disini, tapi karena aku yang lemah dan mampu dikalahkan oleh sepercik rasa ini. Rasa yang semoga ada dan tertanam pada setiap penghuni rumah ini dan juga rumah-rumah lainya. Semoga rasa ini akan selalu terpatri dihatiku, bukan sekedar terpatri bahkan lebih dari itu. Ya untuk saat ini, kamu saja sudah cukup bagi aku, PEDULI.

Aku tak PEDULI meski aku adalah tuan rumah yang merasa asing dirumahku sendiri.