Minggu, 27 Januari 2013

Geografi Pembangunan (UAS)




1.      Jelaskan bahwa penduduk adalah subjek dan objek pembangunan.

Penduduk sebagai subjek pembangunan, yaitu sebagai pelaksana dari pembangunan. Sebagai subjek pembangunan penduduk harus dibina dan dikembangkan potensinya sehingga mampu menjadi agen penggerak dalam pembangunan. Jumlah penduduk yang besar tanpa  diiringi dengan kualitas yang baik akan memperlambat proses pembangunan. Dengan demikian, sebagai subjek (pelaksana) pembangunan penduduk harus berkualitas, sehingga pembangunan dapat terlaksanadengan baik.
Sedangkan penduduk sebagai objek pembangunan yaitu penduduk sebagai sasaran dari hasil pembangunan. Pada hakikatnya pembangunan itu ditujukan untuk kemaslahatan manusia, maka dari itu hasil dari pembangunan harus dapat dirasakan manfaatnya oleh penduduk. penduduknya.


2.      Jelaskan perbedaan modernisasi dengan pembangunan.

Modernisasi merupakan proses transformasi, yaitu perubahan-perubahan secara total dari masyarakat tradisional atau pra-modern menuju keadaan masyarakat yang modern (dari  cara berfikir  tradisional dan irrasional menjadi cara berfikir yang lebih rasional, efisien dan praktis).
Pembangunan adalah suatu usaha sadar dan terencana menuju kearah yang positif dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat (peningkatan kualitas hidup).


3.      Jelaskan peran gender dalam pembangunan pertanian di Indonesia.

Sumbangan perempuan dalam pembangunan pertanian cukup besar. Perempuan tani bekerja dalam beberapa aspek produksi, pasca panen, distribusi pangan dan konsumsi. Produksi padi nasional, tentunya juga tidak dapat dipisahkan dari adanya peran perempuan tani tersebut.
Perempuan masa kini telah banyak yang berpendidikan tinggi. Banyak perempuan menjadi insinyur pertanian. Mereka memosisikan dirinya sebagai pembuat lapangan kerja di bidang pertanian,  sebagai motivator, dinamisator dan regulator di bidang pertanian baik yang bergerak di bidang swasta maupun di pemerintahan. Jadi peran perempuan dalam bidang pembangunan  pertanian di berbagai daerah sangatlah besar.
Perempuan  juga sudah ikut berperan dalam menciptakan  program-program yang mengarah pada pemberdayaan perempuan dengan meluncurkan program diversifikasi pangan dan gizi yaitu program yang berupaya mengintensifikasi pekarangan sebagai salah satu gerakan ketahanan pangan keluarga dan masyarakat melalui pemanfaatan lahan pekarangan.


4.      Bagaimana pandangan umum terhadap wilayah pedesaan menurut pendapat Rogers dalam buku Development Geography.
Dalam buku Depelopment Geography, Rogers membagi tipologi desa menjadi tiga bagian, yaitu:
-          The Scattered Farmstead Cummunity : Kondisi desa dimana sebagian berada di pusat pelayanan sebagian terpencar bersama sawah ladang.
-          The cluster village : desa merupakan tempat tinggal mengumpul, selebihnya sawah ladang.
-          The line village : desa merupakan tempat tinggal di sekitar jala-jalan atau aliran sungai

5.      Sebutkan dan jelaskan 5 masalah pembangunan industri di Indonesia.

a.       Persebaran industri belum merata
Industri di Indonesia hanya terkonsentrasi di kawasan barat Indonesia yaitu di Pulau Jawa san Sumatera.
b.      Keterbatasan modal
Modal yang terbatas dengan keperluan untuk bahan baku yang tinggi serta banyaknya biaya lain yang perlu dikeluarkan sapat menghambat proses produksi. Sehingga industri menjadi sulit berkembang.
c.       Tingginya Import Content
Hampir semua industri Indonesia memiliki kandungan impor (import content) bahan baku dan bahan setengah jadi yang relatif tinggi. Dengan demikian industri harus mengeluarkan budget lebih untuk pembelian bahan baku.
d.      Biaya Tinggi
Berbagai pungutan, baik resmi maupun liar harus dibayar pihak perusahaan.
e.       Minimnya tenaga ahli (terampil)
Ketersediaan tenaga ahli yang relevan dengan kebutuhan industri  di Indonesia, mengakibatkan industri menggunakan tenaga ahli dari luar. Dengan demikian harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk gaji. Industry yang tidak memiliki cukup modal akan sulit mengembangkan usahanya jika hal tersebut terjadi.


6.      Sebutkan dan jelaskan lima keuntungan dan kelemahan Indonesia dalam globalisasi perdagangan.

Keuntungan Indonesia dalam globalisasi perdagangan :
a.       Indonesia memiliki peluang untuk ikut bersaing dengan pasar perdagangan luar negeri terutama hasil pertanian, hasil laut dan bahan tambang.
b.      Pesona keindahan alam Indonesia dan budaya yang beraneka ragam mempunyai peluang menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung.
c.       Meningkatnya kegiatan pariwisata, dapat membuka lapangan kerja di bidang pariwisata, sekaligus menjadi ajang mempromosikan produk Indonesia.
d.      Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri.
e.       Masyarakat semakin mudah mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan namun belum diproduksi di dalam negeri.

Kelemahan Indonesia dalam globalisasi perdagangan :
a.       Masuknya wisatawan ke Indonesia dapat melunturkan nilai luhur/ budaya bangsa.
b.      Akses masuk yang semakin mudah,  menyebabkan maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
c.       Produk import yang membanjiri pasaran akan mematikan usaha-usaha di Indonesia. Contohnya industri mainan Indonesia banyak yang gulung tikar karena kalah bersaing dengan produk mainan dari Cina yang harganya jauh lebih murah.
d.      Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bias dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa kurang menguntungkan. Hal ini dapat mempengaruhi kestabilan ekonomi Negara.
e.       Masuknya tenaga kerja asing yang lebih professional dapat menggeser tenaga dalam negeri  hal ini dapat berakibat pada banyakya pengangguran, dikarenakan jumlah lapangan pekerjaan yang sedikit yang tidak mampu mengcover tenaga kerja dalam negeri dan tenaga kerja asing yang masuk.


7.      Sebutkan dan jelaskan empat budaya yang mendukung dan menghambat pembangunan di Indonesia.

Budaya yang mendukung pembangunan di Indonesia :
a.       Konsep bahwa manusia hidup selaras dan serasi dengan alam.
b.      Sikap tenggang rasa dan kepekaan untuk tidak berbuat semena-mena terhadap sesama manusia. Sikap ini dapat mempermudah orang untuk bekerja sama dengan sesamanya, toleran terhadap sesamanya yang berkeyakinan dan berpendirian lain dan untuk bekerja sama dengan bangsa lain.
c.       Gotong royong memungkinkan orang untuk bekerjasama dan bersikap toleransi. Hal ini baik untuk pembangunan. Namun disisi lain dapat juga menghambat pembangunan karena seringkali manusia dihinggapi ketergantungan kepada lingkungan sosialnya.
d.      Sikap berorientasi pada kemampuan sendiri dan berorientasi pada usaha juga dapat mendukung proses pembangunan Indonesia.
Budaya yang menghambat pembangunan di Indonesia :
a.       Etnosentrisme yaitu sikap yang mengagungkan budaya suku bangsa sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap semacam ini dapat memicu timbulnya konflik, kasus sara (suku, agama, ras dan antar golongan).
b.      Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru. Kelompok atau suku bangsa tertentu terlalu mengagung-agungkan budayanya yang menganggap hal-hal baru akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.
c.       Konsep bahwa manusia berorientasi vertical yang artinya bahwa manusia harus berorientasi kepada orang-orang senior dan berpangkat tinggi. Pola fikir semacam ini dapat  menghambat berkembangnya tema berfikir yang mementingkan tanggung jawab sendiri.
d.      Berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang. Contohnya anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki dapat menghambat terealisasinya program keluarga berencana.


8.      Jelaskan keberhasilan pembangunan di Indonesia berdasarkan indikator pembangunan berkelanjutan.

Keberhasilan pembangunan di Indonesia dapat dilihat berdasarkan indikator-indikator pembangunan berkelanjutan. Indikator tersebut terdiri dari Sumberdaya manusia, ekonomi, dan kualitas hidup masyarakatnya. Berikut adalah pemaparan keberhasilan pembangunan di Indonesia berdasarkan ketiga indikator tersebut.

Sumberdaya Manusia

a.       Angka melek huruf

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-NAHCobOx3JuRWQlNvZw0sOipJxdt-pStNgYzkE-W-BfHPybZ1R9ZLRjpBK9H0lwc8NbsdTTvXUSqsAS8ZppVRuqjZScQz1CL3wvpw3mOabFBHO6CobxOt65VDIYBkxwU8gRDy7oGyHQ/s400/melekhuruf.jpg
Presentase Melek Huruf di Indonesia (Sumber BPS)

Berdasarkan grafik diatas bahwa angka melek huruf di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Salahsatunya pada tahun 2010, angka melek huruf mencapai 92,91% meningkat disbanding tahun sebelumnya tahun 2010 yang angka melek hurufnya mencapai 92,58%. Walaupun peningkatan masih tergolong rendah yaitu hanya sebesar 0,38%.

b.      Angka partisipasi sekolah
Angka partisipasi sekolah di Indonesia masih terbilang rendah. Angka partisipasi kasar (APK) tingkat SMP baru 70%. Sedangkan untuk tingkat SMU baru berkisar 60%. Mengacu ke data Kemendiknas, dari 3,7 juta lulusan SMP, yang melanjutkan ke SMA/SMK hanya sekitar 2,2 juta. Angka partisipasi untuk perguruan tinggi lebih rendah lagi, yakni 18,7%. Jumlah mahasiswa di Indonesia baru berkisar 4,8 juta orang.

c.       Angka pengangguran terbuka
Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia pada Agustus 2012 mencapai 6,14 persen, mengalami penurunan dibanding pada bulan Februari 2012 sebesar 6,32 persen dan pada Agustus 2011 sebesar 6,56 persen.
Ekonomi
a.      Garis Kemiskinan
Sampai dengan Maret 2012, tingkat kemiskinan telah turun menjadi 11.96% (29.13 juta jiwa). Sebelumnya, sampai dengan Maret 2011, tingkat kemiskinan nasional menurun hingga 12,49%, dari 13,33% pada tahun 2010. Selanjutnya, pada periode September 2011, tingkat kemiskinan menurun lagi menjadi 12,36%.

http://data.tnp2k.go.id/images/table/grafik2.png

b.      Laju pertumbuhan ekonomi
Menurut Badan Pusat Statistik Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II-2012 mencapai 2,8%. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I-2012 dibandingkan dengan semester I-2011 tumbuh sebesar 6,3 persen

c.       PDRB
Pertumbuhan PDB pada triwulan II-2012 dibandingkan dengan triwulan I-2012 sebesar 2,8% ditopang oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang meningkat sebesar 1,4 %; sementara Pengeluaran Konsumsi Pemerintah meningkat 27,2%; Pembentukan Modal Tetap Bruto 6,3%; Ekspor Barang dan Jasa 1,3 %; serta Impor Barang dan Jasa 9,2%. (Sumber: BPS)



Kualitas Hidup
a.      Angka harapan hidup
Menurut United Nations Development Programme (UNDP), pada tahun 2011 Pada tahun 2011   mencatat bahwa usia harapan hidup penduduk Indonesia telah mencapai 69,4 tahun, sedangkan  menurut CIA World Factbook telah mencapai 70,7 tahun.
b.     Prevelensi Kurang Gizi
Organisasi pangan dunia (FAO) mencatat pada kurun waktu 2001-2003 di Indonesia terdapat sekitar 13,8 juta penduduk yang kekurangan gizi. Sementara berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional 2005, angka gizi buruk dan gizi kurang adalah 28 % dari jumlah anak Indonesia.
c.      Penggunaan Air Bersih


Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan air minum yang layak (bersih) di kalangan rumah tangga pada tahun 2010-2011 masih di bawah 40%. Dari tahun 1993-2010 penggunaan air bersih pada rumah tangga terus mengalami penurunan, kecuali pada tahun 2002 mengalami peningkatan menjadi 60%.

d.     Akses ke sanitasi
Saat  ini, diperkirakan sekira 109 juta penduduk Indonesia belum tersentuh sanitasi yang layak.


9.      Jelaskan keikutsertaan Indonesia dalam globalisasi perdagangan berdasarkan teori sistem dunia.
Keikutsertaan Indonesia berdasarkan teori sistem dunia, yaitu adanya bentuk hubungan dengan negara sentral, negara semi pinggiran maupun negara pinggiran dalam bidang ekonomi khususnya dalam bidang perdagangan. Ada hubungan yang harmonis diantara Indonesia dan Negara lainnya, demi menuju terwujudnya negara yang mapan secara ekonomi. Salah satu bentuk hubungan itu adalah perdagangan bebas. Penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya akan memudahkan produk asing masuk ke Indonesia. Jika diibaratkan sebuah pertandingan, persaingan perdagangan akan semakin ketat. Sehingga peningkatan kualitas produk dalam negeri mutlak harus dilakuka, agar industry dalam negeri tidak tergerus karena masuknya produk-produk asing.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar